Rabu, 07 Januari 2009

Hijrah Memperkokoh Cinta


Melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik akan mengokohkan cinta dan menyegarkan kehidupan kita.

Inilah salah satu kalimat yang dapat menjelaskan hikmah hijrah yang dilakukan oleh Rosululloh SAW 1430 tahun yang lalu, yang kemudian diabadikan oleh Alloh SWT dalam Al-Qur'an secara berturut-turut dalam surat Al-Anfal ayat 72 - 75


Al-Anfal ayat 72.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang Telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Tidak ada lagi Hijrah Makaniyah, tapi Hijrah Ma’nawiyah harus terus dilakukan, sebagai konsekwensi kehidupan di antara para Mu’min Mujahid. Hijrah Ma’nawiyah artinya seorang Mu’min Mujahid senantiasa melakukan upaya-upaya perubahan yang lebih baik atas dirinya sehingga dia mengalami peningkatan kekuatan hubungan dengan Alloh SWT dan peningkatkan hubungan-hubungan dengan sesama manusia pada umumnya, dan khususnya Ukhuwah Islamiyah yakni sesama muslim dan sesama mujahid da’wah, yang dengan ikhtiar-ikhtiar tersebut Mu’min Mujahid akan memperoleh pahala mujahid.

Al-Anfal ayat 73.

Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang Telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.

Ukhuwah Islamiyah merupakan sebuah nikmat dari Alloh SWT, dan kewajiban untuk menjaga dan memperkuatnya. Sebagaimana hal yang berlaku umum bahwa persatuan adalah kekuatan.

Al-Anfal ayat 74.

Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka Itulah orang-orang yang benar-benar beriman. mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.

Dalam peristiwa Hijrah Rosululloh SAW mempersaudarakan dua kelompok (Muhajirin dan Anshor), seorang Anshor dipersaudarakan dengan seorang Muhajirin sebagaimana bersaudaranya kakak dan adik, dan inilah Cinta yang diperkokoh dengan berhijrah, dan Cinta membutuhkan pembuktian pengorbanan dan perlindungan, sampai-sampai seorang Anshor memberikan rumah, harta bahkan istrinya yang tercantik diceraikan untuk kebahagiaan saudaranya seorang Muhajirin. Inilah Cinta karena Alloh SWT yang merupakan pengikat dalam Ukhuwah Islamiyah. Dan bila Ukhuwah Islamiyah sangat kuat di antara Mu’min Mujahid maka ini merupakan modal awal terbentuknya Masyarakat yang Islami, Pemerintahan yang Islami, Negara yang Islami dan Peradaban yang Islami.

Al-Anfal ayat 75.

Dan orang-orang yang beriman sesudah itu Kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat)[626] di dalam Kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

Selanjutnya ayat terakhir tersebut di atas menjelaskan batas usaha Ukhuwah Islamiyah, untuk tidak sampai menggugurkan hukum waris yang telah ditetapkan dalam Islam.

Wallohu’alam bishowab.